Kridaning Taruna, Manggalaning Nagari (Maju mundurnya suatu negara, tergantung pada pemudanya)
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujuraat:13)
Mengingat kembali peristiwa puluhan tahun yang lalu tepatnya 28 Oktober 1928, telah terjadi suatu peristiwa besar bagi perjuangan bangsa Indonesia, dimana pada hari itu, seluruh pemuda Indonesia mendeklarasikan diri, bersatu padu, menyatukan segala unsur-unsur perbedaan yang ada pada bangsa ini, melebur menjadi satu kesatuan yaitu INDONESIA.
Isi Dari Sumpah Pemuda :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Lalu bagaimana makna sumpah pemuda bagi pemuda itu sendiri di masa sekarang???
Sepertinya miris sekali ya, kalau melihat pemuda-pemuda sekarang. Makna sumpah pemuda sekarang sepertinya hanya sekedar sejarah saja, tanpa mau menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan kayanya sudah luntur dalam kehidupan sekarang. Kepentingan pribadi ataupun golongan cenderung lebih diutamakan daripada kepentingan masyarakat banyak ataupun kepentingan bangsa. Lalu dimana semboyan “BHINNEKA TUNGGAL IKA” kita.
Bangsa indonesia terdiri atas berbagai macam suku dan bangsa yang memiliki karakter, kebudayaan serta adat istiadat yang beraneka ragam, namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan dan kesatuan negara dan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia harus memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang kuat agar tidak mudah terpecah belah oleh sesuatu apapun.
Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelma sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Indonesia terdiri dari suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama, oleh karena itu perbedaan adalah bawaan kodrat manusia, konsekuensinya adalah beraneka ragam tetapi tetap satu, mengikatkan diri dalam suatu “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu Jua”. Perbedaan bukan untuk dijadikan konflik dan permusuhan, melainkan diarahkan pada suatu yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
Jika kita hususnya para pemuda sudah memiliki rasa persatuan, ia akan bangga dan berbesar hati karena dengan keanekaragaman bangsa Indonesia dapat disatukan sehingga menjadi sumber kekuatan nasional tanpa mengubah corak asli dari kedaerahannya masing-masing. Ia juga akan selalu menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Dengan rasa persatuan, ia akan menjaga sebaik mungkin ke-bhinekaan yang dimiliki. Kebhinekaan yang diinginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat yang berdiri tegak di atas moral dan etika bangsa kita sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka sebagai hal yang mengancam kebhinekaan mesti ditolak, pada saat yang sama segara sesuatu yang mengancam moral kebhinekaan mesti diberantas, karena kebhinekaan yang bermartabat diatas moral bangsa yang kuat pastilah menjunjung eksistensi dan martabat manusia berbeda.
Melalui momen Sumpah Pemuda ini, mari kita tanam kembali semangat persatuan dan kesatuan kita, kita maknai Sumpah Pemuda dan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an kita. Karena semua itu adalah kekayaan bangsa yang merupakan anugerah dari Allah SWT. Wahai kaum generasi muda, bangunlah dan berkarya, demi negara, nusa dan bangsa.
0 komentar:
Post a Comment