Home » , , » Tontowi/Liliyana Juara di Paris

Tontowi/Liliyana Juara di Paris

Written By Unknown on Tuesday, 28 October 2014 | 11:40

Selamat untuk Owi/Butet. Semoga sukses di turnamen-turnamen berikutnya. 

Indonesia meraih satu gelar juara dari ajang French Open Super Series 2014 lewat pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Juara Dunia 2013 ini berhasil memenuhi target juara pada turnamen berhadiah total 275 ribu dollar AS ini usai menumbangkan Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris), dengan dua game langsung, 21-9, 21-16 hari Minggu (26/10) di Paris, Prancis. 

Penampilan Tontowi/Liliyana memang sungguh luar biasa di laga final ini. Keduanya benar-benar tak dapat dibendung sejak game pertama. Unggul jauh 8-0, Tontowi/Liliyana terus memimpin perolehan skor hingga 11-2 di interval game pertama. Permainan apik ditampilkan pasangan peraih medali perak Asian Games 2014 ini hingga membuat Duo Adcock tak berkutik dan kalah telak di game pertama. 

Keadaan sempat berubah di awal game kedua dimana pertarungan kedua pasangan berlangsung lebih sengit. Untuk pertama kalinya Tontowi/Liliyana tertinggal dalam perolehan angka di kedudukan 4-7. Namun lagi-lagi keduanya membuktikan kelas mereka dan tetap tenang, usaha ini pun berhasil, Tontowi/Liliyana sukses menyalip perolehan skor lawan menjadi 8-7 dan terus unggul. 

“Kalau dibilang kemenangan ini mudah sekali juga tidak, tapi kami dari awal start-nya memang sudah in sekali. Kami fokus, satu poin saja sayang untuk dibuang. Walaupun sudah jauh, saya ingatkan Tontowi untuk jangan kendor dan jangan membiarkan lawan keenakan, jadi kami push terus,” ujar Liliyana yang ditemui usai upacara penyerahan hadiah di stadion Pierre De Coubertin. 

“Kalau dibilang anti klimaks, memang pastinya lebih berat babak semifinal, tetapi kami sudah siap-siap juga. Di partai final, apapun bisa saja terjadi. Dalam perjalanan ke final, lawan kami mengalahkan pasangan-pasangan yang tidak jelek. Jadi kami tidak mau berpikir kalau lawan itu di bawah kami, kami tidak mau santai-santai,” tambahnya. 

“Permainan Chris/Gabrielle sudah mulai berkembang di game kedua. Pertandingan ini menjadi pembelajaran buat kami. Walaupun kami ketinggalan, tetapi kami tetap tenang dan tidak terburu-buru, fokus satu demi satu poin akhirnya kami bisa mengejar dan mengimbangi permainan,” jelas Tontowi yang tahun ini sudah menjuarai turnamen All England 2014 dan Singapore Open Super Series 2014. 

Tontowi/Liliyana merupakan satu-satunya wakil Indonesia di partai puncak, sebelumnya Tommy Sugiarto dan pasangan ganda putra Hendra Aprida Gunawan/Andrei Adistia terhenti di babak semifinal. 

Tiongkok yang pekan lalu menyapu bersih gelar juara di ajang Denmark Open Super Series Premier 2014 kali ini meraih dua gelar juara melalui nomor ganda putri dan tunggal putri. Nomor ganda putri menjadi milik pasangan Wang Xiaoli/ Yu Yang yang menaklukkan rekannya Ma Jin/ Tang Yuanting dua game langsung 21-15, 21-9. Sedangkan Wang Shixian akhirnya naik ke podium juara setelah Li Xuerui mengundurkan diri pada kedudukan 21-15, 8-3. 

Satu gelar juara pada nomor tunggal putra gagal direbut Tiongkok. Tunggal putra Tiongkok, Wang Zhengming tak berhasil menaklukkan pebulutangkis Taiwan, Chou Tien-chen dalam laga tiga game dengan skor 21-10, 23-25, 19-21. 

Satu gelar lagi pada nomor ganda putra menjadi milik Denmark melalui pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen. Di final duet Boe/Mogensen menaklukkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/ Kenichi Hayakwa dengan rubber game 18-21, 21-9, 21-7. 

Atas keberhasilan pasangan Tontowi/Liliyana di Paris, Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan langsung menyampaikan pujian dan ucapan terima kasih karena telah mengharumkan nama Indonesia di Prancis. 

“Semoga semangat Tontowi/Liliyana dalam berburu gelar juara dapat menjadi teladan untuk rekan-rekannya,” kata Gita. (*)

SUMBER: http://bulutangkis.com

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Sekedar Berbagi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger