Orang Indonesia sudah terbiasa makan ditemani dengan
kerupuk salah satunya adalah Kerupuk Rambak. KERUPUK sendiri adalah
jenis makanan ringan yang sudah banyak dikenal masyarakat. Tapi kerupuk
yang satu ini boleh dikatakan bukan kerupuk sembarang kerupuk. Kerupuk
kulit atau rambak yang diproduksi dengan nama ”SN” ini memiliki kekhasan
dan menjadi salah satu makanan yang bisa dijadikan oleh-oleh bila
berkunjung ke Bumiayu.
Satu satunya Rambak yang dibuat oleh keluarga Soleh Nur lain daripada
yang lain karena kerupuk ini dibuat dari kulit kerbau. Selain bahan
bakunya beda, proses pembuatannya pun lain dengan pembuatan kerupuk
biasa.
Untuk membuatnya, dari kulit kerbau yang sudah kering hingga diproses
sampai menjadi kerupuk yang siap santap butuh waktu minimal satu minggu.
Kerupuk Rambak tidak setiap orang bisa membuat atau memproduksi karena
memang prosesnya cukup menyita waktu disamping itu ada cara cara khusus
dalam memproduksi.
karyawan sendiri tidak tahu sejak kapan rambak kulit kerbau ”SN” mulai
diproduksi. Seingatnya, sejak dia kecil rambak buatan Soleh Nur sudah
ada. Bahkan kini setelah Soleh Nur meninggal, istri dan keluarganya
masih meneruskan usaha makanan khas Bumiayu tersebut.
Tahan Sebulan
Proses pembuatan rambak ini, kata salah satu karyawan, diawali dengan
membakar kulit kerbau yang sudah kering. Setelah dibakar hingga empuk,
kulit kerbau direndam semalam suntuk. Usai direndam direbus hingga 6-9
jam. Bila sudah direbus, kulit yang sudah mekar ditiriskan. Setelah
ditiriskan dan airnya hilang, diiris kecil-kecil tipis dan diberi bumbu.
Proses berikutnya adalah penjemuran yang memakan waktu hingga satu
minggu.
Rasanya gurih dan dijamin tanpa bahan pengawet. Rambak yang sudah
dikeringkan dan siap goreng bisa tahan hingga sebulan. Sedangkan yang
sudah digoreng, asal ditaruh di tempat yang rapat kuat lebih dari
seminggu,” katanya
Rambak kulit kerbau buatan ”SN” ini sudah memiliki pangsa pasar yang
bagus. pesanan rambak Bumiayu ini yang datang dari luar kota, seperti
Jakarta, Yogya, Solo, dan kota-kota lain terus mengalir.
Pembelian dalam partai besar maupun kecil yang langsung ke kios ”SN”
juga siap dilayani. Bahkan rambak yang rasanya gurih dan lezat ini ada
yang dikirim ke luar negeri. ”Kiriman ke luar negeri dalam bentuk paket
karena ada pesanan dari orang yang pernah mencicipi. Saat berada di luar
negeri rupanya ingin makan rambak lagi, sehingga saudaranya ada yang
mengirimkannya,’
Rambak produksi keluarga Soleh Nur ini dijual dalam bentuk kemasan
plastik dan duz seharga mulai dari 10 ribu sampai seratus ribu dengan
kemasan yang berbeda tentunya.
Tanpa mau menyebut rahasia masakan khasnya itu, pokoknya rambak khas
Bumiayu ini tidak bakal mengecewakan. Rasanya gurih, tanpa pewarna atau
bahan kimia lainnya. Bila lewat Bumiayu katanya, tidak lengkap kalau
tidak membeli oleh-oleh rambak kulit kerbau khas Bumiayu ini. Sumber : (SM/DJ-01/topfm)
0 komentar:
Post a Comment