Peringatan: Tulisan ini mengandung tiga bahasa yang berbeda, pastikan anda mengerti sebelum membacanya. This writing use English, bahasa and ngapak. Ya sebut baelah IndoNgapakEnglish
A few days ago, I talked about a Perfect Neighborhood in my class. I think about my home in Beautiful Earth, of course that is the perfect one for me. Oh people, you must be there someday, live there for a moment and feel the truly beauty of Beautiful Earth. Beautiful Earth ya Bumiayu sodara sodara..
Then I read my friend’s Bbm status and here it is ‘Kosakata dalam permainan jawa tempo dulu, Neker: guser, pethit, diler, tratasan, wuduh, jepat, slenthik, muwang, unggul, kilan’ #kegugu. Setelah baca hestegnya ituloh bener2 bikin kegugu. Ngakak dewek macane.
Nah dari status kuwe lahirlah ide yang akan menjelaskan tentang kosakata itu dan sekalian permainanya yang dulu tanpa kita sadari sebenarnya memberikan banyak sekali pelajaran. Barang wis tuwa nembe ngerti pelajarane, telat men ndean tah yah. Tapi yang penting pelajaran itu sudah menetap di diri kita tanpa kita sadari, harusnya si ya begitu.
Here it is, something we call it
‘NEKERAN’
Nekeran adalah sebuah permainan yang sangat mengasikan yang dimainkan oleh anak2 dari segala umur. Permainan ini menggunakan benda bulat kecil yang disebut ‘neker’ atau dalam bahasa Indonesia disebut ‘kelereng’. (gemiyen ngger ana sedulur sing Jakarta trus dolanan neker ngomonge kelereng2 bae kayong kesuh men, gari ngomong neker be sok gaul men ngomonge kelereng..hahaha..) ya arane ge bocah yah. Permainan ini bisa dimainkan oleh berapa orang saja tidak masalah, maen sendiripun tak masalah. Tapi kayong melasmen ora duwe batir apa?
Nah baiklah mari kita mulai permainan ini, yang pertama2 harus dilakukan adalah ‘WUDUH’, apa itu? Wuduh ini adalah menaruh sejumlah neker kedalam lingkaran di tengah2 arena permainan, jumlah neker untuk wuduh ini sama untuk setiap orang sesuai dengan jumlah yang telah disepakati bersama. Misalkan, wudueh sijian.. berarti setiap pemain akan menaruh satu neker didalam lingkaran. Jumlah nekernya tidak terbatas terserah kesepakatan.
Look, wuduh teaches us about Democracy!
Nah, setelah semua pemainya wuduh, kita akan menarik satu buah garis panjang yang yang digunakan sebagai starting line, garis awalnya. Semua pemain melemparkan neker jagoanya kearah lingkaran yang tadi ada wuduhannya. Nah disinilah akan muncul kata ‘DILER’ yang itu berarti melemparkanya secara mendatar dan tidak terlalu kencang. Jika neker jagoan kita melewati lingkaran wuduhan dan ada neker yg keluar maka itu menjadi milik kita, dan disebut olihan, ini hanya titipan sementara, sebelum permainan berakhir belum tentu neker yang kita dapat itu jadi milik kita. Karena masih bisa diambil oleh pemain lainya.
Guser, masih ngakak bae yakin denger kata ini. apa itu guser? Guser adalah ketika neker jagoan kita masuk ke lingkaran wuduhan. Kita keluar dari permainan, ibaratnya ya nyawa kita abis. Bahkan kosakata yg sering digunakan pun ‘mati’. Kae tah wis mati mau guser, can you imagine this? Hahaha..
Nah, itu sekilas gambaran permainannya. Lalu apa itu Jepat? Slenthik?
Jepat dan slhentik adalah skill yang digunakan dalam nekeran ini. Jepat, adalah cara nekeran yang menggunakan jari tengah, neker diletakan diujung jari tengah dan ditarik kebelakang untuk kemudian didorong ke arah yang dituju dengan bantuan jari tekunjuk dan jempol dari tangan satunya. Ini kaya menggunakan energy apa yah yg melengkung terus membal. Maklum fisikane payah gemiyen, seiki ge iya koh..hahaha.. Jepatan ini biasanya lebih dikuasai oleh laki2, bocah lanang tah jepatan ngger bocah wadon slenthik. Apa itu slenthik. Angel yah deskripsine, ada yang mau bantu mendeskripsikan slenthik?
Melempar dari starting line juga adalah sebagai penentu siapa yang ‘MUWANG’ duluan. Kegugu maning yakin krungu kata muwang, kayong wis suwe men nembe krungu maning. Muwang itu adalah giliran kita saat bermain, in English sih lebih enak bilang ‘your turn’ nah itu berarti kita muwang.
Muwang ini ditentukan oleh siapa yang lempar nekernya paling jauh berarti dialah yang pertama. Paling jauh dari lingkaran wuduhan yah.. semakin dekat dengan wuduhan ya berarti semakin terakhir. Jika ada dua neker yang jaraknya hampir sama maka untuk menentukan siapa yang muwang duluan adalah dengan menggunakan ‘KILAN’. Yaitu mengukur dengan menggunakan telapak tangan yang direntangkan, satu telapak tangan satu kilan. Yang lebih banyak kilan’nya baerarti dia akan muwang duluan.
Saat kita muwang, mungkin kita akan mengincar neker orang. Yang sudah dapet neker dari wuduhan dia bisa mematikan neker yang lain dengan cara mengenainya. Disini kita akan mengenal istilah ‘UNGGUL’, yaitu ketika kita menginginkan tempat yang lebih tinggi sebagai landasan Jepat atau Slenthik.
Ada juga yang menggunakan metode pethitan yang intinya, rela mengeorbankan neker kita mati untuk mendapatkan neker yang lebih banyak. Bagaimana caranya? Kita akan bahas disesi selanjutnya ya, ternyata penjelasanya dawa. Ini juga masih belum membahas tratasan, apa yang terjadi kalo neker diwuduhan habis.
Ternyata tidak semudah itu menjelaskanya, angel dideskripsikan. Kemutan lagi SMP kon gawe paragraph deskriptif olih D yakin. Nesih kemutan bae anjog seiki..hehehe..
Permainan neker ini juga banyak pelajaran yang bisa kita ambil, demokarasi, rela berkorban. Dimana saja itu? Temukan jawabanya di tulisan selanjutnya yahh…
Bersambung ke halaman berikutnya, goleti dewek ning halaman ndi…hihiii..
*kalo sedulur ada yang mau ikut menjelaskan ya monggo dipersilahkan, juga silahkan loh dikoreksi kalo penjelasanya salah. Aku ora bisa nekeran gemiyen, bisa sih tapi kalah terus. Slenthikane menceng bae..hahaha…
have a great day
-Krisna-
0 komentar:
Post a Comment