Home » » Ketika Cacing Memberi Pelajaran

Ketika Cacing Memberi Pelajaran

Written By Unknown on Tuesday, 29 April 2014 | 13:26

Ketika saya melihat seekor cacing, mungkin dalam pikiran dan perkataan saya langsung mengatakan, “iiihh,, cacing,, jijiiikkk, hiiiiii” kemudian langsung kabur menjauhi cacing itu.

Namun, jarang sekali, bahkan tak pernah mungkin terpikirkan oleh saya, mencoba untuk menatap sang cacing, memperhatikan dengan seksama, dan kemudian timbul sebuah pertanyaan, “kenapa Allah menciptakan sebuah cacing, yang kebanyakan dari manusia menganggapnya sebagai sesuatu yang menjijikan?” Sangat jarang sekali fikiran saya sampai ke situ.


Ternyata, ketika fikiran kita mampu untuk mencermati dan memahami sampai pada tahap itu, terungkaplah sebuah jawaban tentang apa sebenarnya Allah menciptakan makhluk yg bernama cacing ini. Apakah hanya sekedar menciptakan begitu saja?


Tentu saja tidak, bukan?! Dan ternyata cacing yang menurut kita itu sesuatu yang menjijikan, merupakan ciptaan Allah yang memiliki manfaat yang luar biasa. Kita dulu pernah dikasih tahu oleh guru-guru kita, bahwa cacing sangat bermanfaat untuk pertanian. Cacing berfungsi menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik karena cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Masih ingatkah dengan materi itu yang disampaikan oleh guru-guru kita? :D


Itu baru cacing, ternyata barang yang menurut kita menjijikkan itu, Allah ciptakan bukanlah dengan begitu saja. Tapi memiliki faedah yang sangat luar biasa.


Kemudian, tak usah jauh-jauh. Sariawan yang sering datang menghampiri saya, apakah Allah begitu saja menghadirkan sariawan kepada saya tanpa ada nilai pelajaran di sebaliknya? Oooh, tentu saja tidak. Dari sariawan yang sering saya alami, saya bisa mengambil suatu pelajaran, bahwa mungkin Allah sedang memberi pelajaran bagi saya tentang pentingnya menjaga kesehatan mulut dan tentunya kesehatan2 yg lain. Atau kalau tidak, dengan adanya sariawan ini, saya jadi tidak banyak bicara, karena mungkin Allah lebih suka saya bicara seperlunya saja yang penting bermanfaat. Atau bisa saja karena mungkin Allah menginginkan saya untuk berbagi rezeki dengan para penjual obat sariawan ini.


Pokoknya, dengan sariawan ini, ternyata banyak hikmah yang bisa diambil daripada harus menahan keluhan akibat perih yang dideritanya. Dan ini membuktikan bahwa sariawan ini, Allah hadirkan tidaklah dengan kesia-siaan semata.


Apalagi yang menurut pandangan kita itu tidak bermanfaat, tapi ternyata banyak hikmah dibalik penciptaannya? Owh ya, Kutu, lingsa, ketombe dan kroni-kroninya yang menghuni rambut kepala kita. Apa Allah begitu saja menciptakan mereka. Tentu saja tidak kan? Dengan adanya kutu, maka bertebaranlah para penjual “serit”, dengan adanya ketombe, berdirilah pabrik2 shampo. Dengan adanya lingsa, rukunlah antar para tetangga, khususnya kaum hawa, karena setiap sore berjejer pada “petan”, asal jangan dibarengi dengan nggosip. eheheh.


Kalau diperinci satu persatu, ga bakalan keitung semua deh semua ciptaan Allah dan misteri tersembunyi di balik penciptaannya.


Dan sebagai makhluk Allah yang paling sempurna, karena diberi akal fikiran, hendaknya kita bisa mampu untuk berfikir sejauh itu, untuk meyakini bahwa tidak ada yang sia-sia atas apa yang telah Allah ciptakan dan berikan kepada kita. Musibah, cobaan, kegagalan, tangis, tawa, semuanya dihadirkan oleh Allah tidaklah begitu saja. Ada hikmah disebaliknya. Setiap yang menimpa kita, sudah ditulis oleNya dan apa yang terjadi pada diri kita adalah atas izin-Nya.


Maka, akan sangat-sangat merugi sekali, misalnya kalau ada yang sampai putus asa terhadap rahmat-Nya. Merasa dirinya sudah tidak berdaya, apalagi sampai memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Naudzubillah. Ini sungguh sangat-sangat telah mengingkari rahmat-Nya. Kalau mau berusaha dan jangan lupa disertai do’a, insya Allah akan selalu ada jalan.


Di atas telah dikatakan, tiada yang sia-sia atas apa yang telah Allah ciptakan. Dan memang benar adanya. Barang yang menurut kita jijik sekalipun, misalnya adalah (maaf) sisa-sisa kita, kalau memang benar-benar mampu memanfaatkan dengan baik nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, yaitu dengan diberi akal pikiran, maka dari sisa-sisa manusia (kotoran manusia) pun bisa menjadi berkah baginya. Bisa mendatangkan lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang mampu menggunakan akal pikirannya. Tak percaya??!! Lihat gambar di bawah ini. Di tempat2 strategis, ataupun di tiang2 listrik, tak jarang kan kita jumpai brosur seperti ini :D



Nah itulah, makanya yuk ah, mari kita berusaha untuk selalu mensyukuri nikmat Allah SWT, jangan pernah putus asa terhadap rahmat-Nya, ujian yang diberikan olehNya hanyalah bagaimana cara Allah menjadikan kita ini menjadi manusia yang kuat. Usaha dan do’a setelahnya berserah diri pada-Nya, insya Allah ada jalan…


Robbanaa maa kholaqta haza bathilaa (Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia).

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Sekedar Berbagi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger